Langsung ke konten utama

Teruntuk Engkau yang Ku Sayang.

Aku terdiam, duduk termenung berteman rintikan hujan di senja malam yang sunyi. Disini ada sebuah rahasia. Dimana awan tak hentinya menangis entah karena apa. Batinku tersayat sebuah pisau yang tumpul. Tubuhku teraniaya oleh cambuk dunia. Otakku buntu tersumbat tumpukan penat. Jiwaku berperang dalam hiruk pikuknya kehidupan. Mungkin ini tak seberapa di banding dia yang disana. Yang telah lama menahan bahagianya demi 3 orang yang selalu ada disisinya. yang selalu tertunduk d sepertiga malamnya. Dia hidup untuk sebuah kehampaan. Hanya kurcaci-kurcaci kecil inilah yang mampu merubah keriput wajahnya menjadi sinar penuh suka cita. Inilah raganya yang sebenarnya. Jiwanya tetap tegar hanya untuk KITA. Dan aku harap akan selalu ada skenario indah Tuhan untukmu, IBU.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RASA

Datang tak disengaja Tak ku catat persisnya Yang ku rasa hanya berbeda Setiap mata ini saling bertemu Seketika ku palingkan Agar tak terlihat rona merah dipipi ini Namun waktu harus ku hargai Karena berjumpa jarang ku temui Dan ku haruskan tangan ini Mendarat mulus disela-sela jarinya Berusaha menutupi gejolak hati Fikiranku tak karuan Nadiku seakan berlari kencang Ya aku menutupi Agar seperti ini masih bisa ku rasakan Tanpa terbatas keadaan Walau bahagia hanya milikku seorang

HAK ANAK PEREMPUAN YANG TERAMPAS

HAK ANAK PEREMPUAN YANG TERAMPAS  Mata Kuliah Kesenjangan dan Eksklusi Sosial Disusun Oleh : Rizky Nur Pradhana S          ( 155120101111011 ) Bharliantina Tri H                   (155120107111032) Secara global tercatat lebih dari 700 juta perempuan yang hidup saat ini menikah sebelum usia 15 tahun atau ketika masih anak-anak.  Di Indonesia, prevalensi pernikahan usia dini atau anak telah mengalami penurunan lebih dari dua kali lipat dalam tiga dekade terkahir ini. Namun, Indonesia masih merupakan salah satu negara yang tertinggi dalam permasalahan pernikahan usia dini di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Sehingga masalah pernikahan usia dini dirasa masih pantas untuk dikaji dengan tujuan untuk dapat memberikan sebuah solusi. Masalah pernikahan dini erat kaitannya dengan masalah sosial ekonomi yang diperumit dengan tradisi dan bu...

Masa Itu

Ketika hujan kali ini Membawa semua kenangan terputar kembali Senyumnya dikala itu Didekat tiang sang saka Hanya sepintas dan lalu pergi Putih merah yang kupakai waktu itu Dengan topi tut wuri handayani Berdiri bangga membawa predikat 3 besar Iya, tidak hanya itu, dia juga melihatku Entak aku yang terlalu dini menyimpulkan Atau memang rasa ini yang sendirinya bicara Hanya hitungan bulan kau tak disini lagi Ketika bertubi ujian harus kau jalani demi asa Satu hari yang kuingat Aku   paksa diriku menghadap Aku tantang mata ini menatap Aku cari di setiap meja berlabel Dan kini ku tahu namamu